Bisnisbandung.com - Analis komunikasi politik Hendri Satrio mempertanyakan motif di balik tudingan bahwa ijazah Joko Widodo (Jokowi) palsu yang dilontarkan oleh Roy Suryo dan sejumlah pihak.
Hendri menegaskan bahwa UGM sebagai lembaga penerbit ijazah sudah berkali-kali memastikan keaslian ijazah Jokowi.
Menurut Hendri keberadaan ijazah adalah tanggung jawab universitas penerbit bukan pemilik ijazah.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Pemimpin Paling Atraktif, Waketum Projo: Ahok dan Jokowi Masih Kalah
Dikutip dari youtube kompas, Hendri menjelaskan "UGM kan sudah bilang asli, terus kepolisian juga sudah menyatakan asli."
"Yang paling kuat itu tentu UGM karena mereka yang mengeluarkan ijazahnya," kata Hendri.
Ia mengibaratkan proses ini seperti ketika seseorang lulus dan menerima ijazah dari universitas biasanya langsung dipercaya keasliannya tanpa perlu diragukan lagi.
"Saat ijazah dikeluarkan oleh universitas kita percaya itu asli. Kalau misalnya UGM sudah bilang asli mereka enggak bisa tiba-tiba bilang tidak asli," lanjutnya.
Baca Juga: DPR Desak PLN Jujur ke Rakyat: Setelah Diskon Kok Tagihan Listrik Meledak?
Hendri juga mengkritisi upaya pembongkaran isu ijazah ini yang dinilai tidak ada gunanya jika sudah ada pernyataan resmi dari UGM dan polisi.
Ia menilai sebaiknya kasus ini segera diselesaikan melalui mediasi bukan terus diperpanjang di ranah publik.
"Sekarang tinggal urusan hukumnya tapi kalau soal ijazah ya sudah ada keterangan dari UGM. Kalau mau terus dioprek-oprek, buat apa? Tujuannya apa? Saya pikir sudah saatnya selesai dengan mediasi," tegasnya.
Lebih jauh Hendri menyoroti efek politik dari isu ini.
Meskipun Jokowi berkali-kali merasa terhina oleh tudingan tersebut dalam ranah politik isu ini justru memberi ruang bagi Jokowi untuk mendapatkan simpati publik.
Baca Juga: “Tiga Bubur Panas di Meja Prabowo” Said Didu: Solo, Oligarki, dan Perebutan Kekuasaan