Dalam perspektif Hendri, pembinaan karakter melalui pendekatan semi-militer tidak serta merta bersifat represif.
Justru ia melihat bahwa sebagian anak dan orang tua menyambutnya sebagai jalan keluar ketika pendekatan konvensional di rumah dan sekolah sudah tidak lagi efektif.
Ia juga menyinggung bahwa pengalaman masa lalu dalam sistem pendidikan yang menekankan kedisiplinan moral seperti P4 dan PMP bisa menjadi rujukan dalam melihat efektivitas program serupa.
Meskipun bukan dari latar belakang psikologi anak, Hendri mengakui pentingnya sudut pandang psikologis dalam evaluasi program.
Namun, ia tetap menekankan perlunya keseimbangan dalam penilaian publik terhadap inovasi kebijakan seperti ini.***
Baca Juga: Pidato Panas Amien Rais: Jokowi Otoriter! Gibran Tak Layak di Istana