Dalam perspektif Hendri, pembinaan karakter melalui pendekatan semi-militer tidak serta merta bersifat represif.
Justru ia melihat bahwa sebagian anak dan orang tua menyambutnya sebagai jalan keluar ketika pendekatan konvensional di rumah dan sekolah sudah tidak lagi efektif.
Ia juga menyinggung bahwa pengalaman masa lalu dalam sistem pendidikan yang menekankan kedisiplinan moral seperti P4 dan PMP bisa menjadi rujukan dalam melihat efektivitas program serupa.
Meskipun bukan dari latar belakang psikologi anak, Hendri mengakui pentingnya sudut pandang psikologis dalam evaluasi program.
Namun, ia tetap menekankan perlunya keseimbangan dalam penilaian publik terhadap inovasi kebijakan seperti ini.***
Baca Juga: Pidato Panas Amien Rais: Jokowi Otoriter! Gibran Tak Layak di Istana
Artikel Terkait
Gibran Usul Anak Nakal Masuk Pesantren, Pengamat Politik: Solusi Cerdas Bina Generasi Muda
Blak-blakan Dedi Mulyadi ke KPAI, Singgung Penanganan Anak Bermasalah di Jawa Barat
Ungkap Dugaan Korupsi Luar Biasa di Sumenep, Maruarar Sirait: Saya Anak Buah Prabowo!
Pemerhati Perempuan dan Anak Ungkap Negara Perlu Kementerian Khusus untuk Urusan Mendidik Anak
Pandangan Buruk soal Pendidikan Barak Militer, Dedi Mulyadi: Justru Lindungi Hak Anak
KDM Senggol KPAI Soal Anak-Anak, Ketua KPAI: Kami Melihat Program Sesuai Regulasi Atau Tidak