Bisnisbandung.com - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka kembali jadi sorotan usai mengusulkan solusi tak biasa untuk menanggulangi kenakalan remaja.
Dalam sebuah forum Gibran menyarankan agar anak-anak nakal termasuk yang terlibat penyalahgunaan narkoba dibina di pesantren.
Usulan itu pun langsung mengundang beragam reaksi termasuk dari pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.
Baca Juga: Keren! Chelsea Islan Comeback ke Dunia Film, Siap Produksi dan Bintangi Biopik 'Rose Pandanwangi'
Menurut Adi usulan Gibran tersebut patut diapresiasi meski status dan posisi Gibran saat ini masih menuai kontroversi publik.
“Bagi saya itu adalah gagasan yang sangat layak diapresiasi. Karena bagi kita yang hidup di pesantren lama cukup terbantu untuk menjadi orang baik. Insyaallah,” ujar Adi dalam video YouTube-nya.
Gibran menyampaikan gagasannya itu saat menanggapi pernyataan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang juga adik iparnya soal tingginya angka penyalahgunaan narkoba di wilayah Sumut.
Bobby menyebut Sumut termasuk provinsi dengan tingkat penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia.
Menanggapi itu Gibran mengusulkan agar para ulama dan pesantren terutama yang tergabung dalam Persatuan Umat Islam (PUI) bisa dilibatkan untuk membina anak-anak muda yang bermasalah.
Baca Juga: Kisah Nyata 'Penguasa Jaksel' Segera Difilmkan, Muzakki Ramdhan Perankan David Ozora
“Menurut saya ini bagian dari ikhtiar solusi yang bisa dicoba. Apalagi ini disampaikan oleh Wapres tentu punya bobot dan perhatian khusus,” kata Adi.
Adi yang mengaku pernah nyantri selama lebih dari 10 tahun menekankan bahwa kehidupan di pesantren mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan nilai-nilai keagamaan yang kuat.
Ia menggambarkan bagaimana ritme harian santri terstruktur dengan ketat sejak subuh hingga malam.
“Di pesantren itu dari bangun subuh sampai tidur malam semua diatur. Ada pengajian, sekolah, olahraga, diskusi, belajar. Santri dibiasakan memanfaatkan waktu luang untuk hal yang positif,” ungkap Adi.