Meski begitu Adi juga melihat ada keraguan, secara ukuran PSI masih partai kecil dan belum lolos ke parlemen.
Agak sulit dibayangkan seorang mantan presiden dua periode turun langsung menjadi ketua umum partai yang belum punya kursi DPR.
“Kalau diibaratkan bajunya terlalu kecil untuk Jokowi. Saya kira lebih cocok kalau dia jadi Ketua Dewan Pembina, Dewan Pengarah, atau Majelis Tinggi. Tetap strategis dan sangat menentukan arah partai,” ujarnya.
Lebih lanjut Adi menilai keterlibatan Jokowi di PSI bisa menjadi titik balik partai tersebut.
Baca Juga: Preman Masih Berkeliaran, Regulasi Dipertanyakan? DPR: Harus Ada Kebranian dan Kejujuran
Pengalaman dan success story Jokowi dianggap bisa mendongkrak performa PSI menuju ambang batas parlemen yang kini telah diturunkan dari 4 persen.
“Kalau Jokowi benar-benar turun gunung itu bakal jadi ujian kesaktian politiknya pasca-presiden. Bisa jadi momentum buat PSI untuk tembus ke Senayan,” kata Adi.
Meski semua masih dalam tahap spekulasi Adi menekankan bahwa nama Jokowi tetap menjadi magnet besar dalam dunia politik.
Baca Juga: Wacana Menkes Sangat Membahayakan, Dekan FK Unpad Kritik Dokter Umum Diizinkan Operasi Sesar
Posisi apa pun yang diambil Jokowi nantinya, akan menjadi penentu arah politik PSI ke depan.
“Yang penting bukan soal jabatan, tapi seberapa besar pengaruh Jokowi terhadap arah kebijakan partai. Dan itu tidak harus lewat kursi ketua umum,” pungkasnya.***