Institusi dalam negeri yang ikut serta antara lain Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Fakultas Kedokteran Unpad, RS Persahabatan, RS Islam Paka Putih, serta salah satu rumah sakit pendidikan di bawah Kementerian Kesehatan.
Dr. Erlina menekankan bahwa keterlibatan Indonesia menunjukkan pengakuan terhadap kualitas riset dan sumber daya manusianya.
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh tahapan uji klinis sudah mengikuti protokol ilmiah yang ketat dan tidak bisa dikategorikan sebagai eksperimen tanpa dasar.
Rekrutmen peserta di Indonesia telah selesai sejak September 2024, dengan total kontribusi 2.000 partisipan dari keseluruhan 20.000 peserta global.
Saat ini, proses uji klinis telah memasuki tahap follow-up atau pemantauan jangka panjang yang akan berlangsung selama dua hingga tiga tahun ke depan.***
Baca Juga: Prabowo Tunjukkan Taring! Mutasi Jenderal Kunto Batal, Pengamat Militer: Siapa Dalangnya?