nasional

Beda Pandangan soal Banyak Anak, Anies Ajar Dedi Mulyadi Bukan Vasektomi

Rabu, 7 Mei 2025 | 10:00 WIB
Anies Baswedan (dok instagram Anies Baswedan)


Bisnisbandung.com - Wacana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal menjadikan vasektomi sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos) menuai respons dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menilai pendekatan tersebut tidak tepat dan justru menyentuh masalah dari sisi yang keliru.

Dalam unggahan di akun X (Twitter) Anies menyampaikan pandangannya.

Baca Juga: Data Kemiskinan Dinilai Direkayasa Demi Citra, Rinny Budoyo Kritik Pemerintah dan BPS

Anies menjelaskan bahwa solusi mengatasi kemiskinan bukan dengan mengontrol jumlah anak lewat vasektomi melainkan dengan memperkuat program pengentasan kemiskinan.

"Di Jakarta kami menangani masalah ledakan populasi bukan dengan memaksa pengurangan kelahiran tapi dengan menjamin kehidupan lansia, memberikan tunjangan, BPJS gratis, dan transportasi umum gratis," tulis Anies.

Menurutnya banyak masyarakat miskin berpikir bahwa memiliki banyak anak adalah bentuk investasi masa depan.

Anak dianggap sebagai penopang ekonomi saat orang tua menua.

Maka solusi yang ditawarkan harus menjawab kecemasan itu.

Baca Juga: Sinyal Serius Usulan Pencopotan Gibran,  Alifurrahman Menduga Ada Ketegangan di Kalangan Elit

"Kalau kehidupan tua dijamin orang tidak merasa harus punya banyak anak demi masa depan," jelas Anies.

Di sisi lain Gubernur Jabar Dedi Mulyadi justru mengusulkan agar vasektomi dijadikan syarat penerima bansos.

Dedi menyebut usulan ini berdasarkan pengamatannya selama menjadi anggota DPR RI.

Bahwa banyak warga miskin di Jabar kesulitan secara ekonomi karena jumlah anak yang banyak.

Baca Juga: Celah Regulasi di Balik Masuknya World App ke Indonesia, Terdaftar Tapi Tak Diverifikasi

Halaman:

Tags

Terkini