Ia menyebut bahwa jika benar mereka mendukung Gibran sebagai pemimpin masa depan, maka seharusnya mereka mendorong Gibran untuk tampil dan belajar dalam forum internasional, bukan terus berada di bawah bayang-bayang ayahnya.
Lebih jauh, ia menilai kehadiran Jokowi ke Vatikan justru bisa menjadi bumerang politik. Bukan hanya karena statusnya sebagai mantan pejabat, tetapi juga karena secara agama maupun posisi resmi, kehadirannya tidak memiliki justifikasi yang kuat.***
Baca Juga: Tak Sejalan dengan Dedi Mulyadi, Kemendikbud: Wisuda Boleh