nasional

Dunia Di Ambang Perang, Prabowo Harus Reshuffle Kabinet! Pengamat: Gibran Dinilai Tak Siap

Selasa, 29 April 2025 | 10:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (dok instagram Gibran)


Bisnisbandung.com - Perang dagang global yang dipicu kebijakan proteksionis Donald Trump dikhawatirkan segera merembet menjadi Perang Dunia III.

Dalam situasi genting ini Presiden Prabowo Subianto dinilai butuh kabinet serta wakil presiden yang kuat.

Sayangnya posisi Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut tak kompatibel dengan tantangan global tersebut.

Baca Juga: FUUI Serukan Boikot Produk Berafiliasi Israel Wali Kota Farhan: Kita Berhutang Janji kepada Palestina

Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan bahwa Indonesia kini menghadapi ancaman besar, tak hanya dari sisi ekonomi yang melemah akibat utang membengkak, tetapi juga dari dinamika geopolitik internasional.

Menurutny Prabowo harus segera merombak kabinet dan mengevaluasi posisi Gibran.

"Kalau kabinet tidak diresafel dan Gibran tetap di posisi wakil presiden, itu sama saja mengabaikan kenyataan dunia yang sedang menuju perang," kata Rocky dalam YouTubenya.

Rocky menjelaskan kebijakan Trump yang ugal-ugalan di sektor perdagangan global telah membuyarkan seluruh tatanan ekonomi dunia.

Ia menyebut ideologi pasar bebas yang selama ini dijunjung pasca-Perang Dunia II kini perlahan runtuh digantikan proteksionisme ekstrem dari negara-negara besar.

Baca Juga: Tangis Industri Perhotelan Imbas Efisiensi, Tom MC Ifle: Pemerintah Tetap Santai dengan Risiko Sebesar Ini

"Perang dagang ini sudah tidak bisa dihindari lagi, dan biasanya kalau ekonomi global macet solusinya adalah perang terbuka," ungkapnya.

Indonesia lanjut Rocky harus bersiap menghadapi kondisi darurat ini.

Sayangnya dengan struktur kabinet sekarang termasuk kehadiran Gibran sebagai wapres Indonesia dianggap belum siap.

"Pak Gibran tidak punya kapasitas untuk membaca kerumitan global ini. Dia salah asuh politik terlalu cepat didorong ke gelanggang besar oleh ayahnya," kritik Rocky.

Baca Juga: China Dorong e-CNY untuk Goyang Dominasi Dolar, Langkah Ambisius Melawan Amerika

Halaman:

Tags

Terkini