Menurut Rocky dalam situasi dunia yang memanas posisi wakil presiden menjadi sangat strategis bukan hanya sekadar simbolis.
Wakil presiden harus aktif membangun konsep, mendeteksi kerawanan global hingga mampu merespons situasi geopolitik yang berubah cepat.
"Ini bukan soal like or dislike. Ini soal survival negara. Kalau sumber daya manusia di level tertinggi tidak kapabel Indonesia akan babak belur," tambahnya.
Selain itu Rocky menilai kabinet saat ini terlalu teknokratis dan pragmatis, tidak berparadigma kerakyatan seperti yang diusung Prabowo.
Ia menyarankan agar Prabowo segera menyusun kabinet baru yang memiliki orientasi ideologis kuat serta paham akan konsep military efficiency dalam kondisi darurat global.
"Kalau tidak Indonesia akan terjebak dalam kekacauan global tanpa arah. Reshuffle bukan cuma kebutuhan, tapi keharusan," pungkas Rocky.***
Artikel Terkait
Viral! Gadis Remaja Pertanyakan Komitmen Dedi Mulyadi, Katanya Untuk Rakyat Tapi Rakyat Dikurbankan!
Aura Minta Keadilan, Dedi Mulyadi: Kalau Nggak Perlu Jangan Dipaksa
Isu Panas 'Matahari Kembar', Ganjar Ingatkan Prabowo Ambil Alih Komando
Ditanya Ijazah? Panda Nababan: Supirku Aja yang Ambil! Kenapa Jadi Ribut?
Aktivis: Tuduhan Ijazah Jokowi Tanpa Bukti Bisa Seret ke Penjara, Roy!
Surya Paloh Kritik Elite Mabuk Kekuasaan, Masa Depan Bangsa di Tangan Anak Muda