Bisnisbandung.com - Pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengaku mendapat pesan dari Presiden Prabowo Subianto agar para menteri “merapatkan barisan” memantik spekulasi liar di publik.
Isu ini ramai diperbincangkan dan dikaitkan dengan fenomena politik yang kerap disebut sebagai "matahari kembar".
Pengamat politik Adi Prayitno menilai perintah itu tidak bisa hanya dibaca sebagai instruksi normatif semata.
Baca Juga: Hadir di Bandung! Raih Peluang dengan Bergabung Menjadi Mitra Driver Roda Empat (4W) Lalamove
Dalam kanal YouTubenya, ia memaparkan tafsir dan makna tersembunyi di balik pernyataan tersebut.
“Tak ada ceritanya menteri itu tidak solid, tidak koordinasi. Ini sinyal kuat dari Presiden agar kekompakan kabinet dijaga,” ujar Adi Prayitno.
Pernyataan Prabowo menurut Adi Prayitno muncul dalam konteks acara halal bihalal yang digelar Gus Imin di kediamannya.
Sejumlah menteri hadir sementara Prabowo berhalangan datang.
Lewat sambungan telepon ia menitipkan pesan penting, kabinet harus solid.
Baca Juga: Jangan Sampai Abaikan Hirarki Institusi, Politisi Nasdem Singgung Silahturahmi, Tapi Berseragam
Namun warganet dan para pegiat demokrasi mencium aroma lain.
Spekulasi merebak: apakah ini respons atas manuver sejumlah menteri dan wakil menteri yang belakangan kerap “hilir-mudik” ke Solo?
“Ada tafsir liar jangan-jangan ini karena menteri datang ke Solo lalu ada yang menyebut punya ‘bos lain’ selain Presiden,” kata Adi Prayitno.
Beberapa waktu lalu sejumlah menteri dan wamen terekam bertemu figur politik tertentu di Solo.
Baca Juga: Merapatkan Barisan: Sinyal Kepemimpinan atau Kekhawatiran di Kabinet Prabowo?