Bisnisbandung.com - Isu pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mencuat ke permukaan.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Istana maupun partai masing-masing sejumlah indikasi kuat menunjukkan keduanya bertemu di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai pertemuan ini dilakukan diam-diam untuk menjaga “hati” beberapa pihak.
Baca Juga: Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini
“Masih ada kelompok yang tidak menghendaki Prabowo dan Megawati bertemu. Terutama dari kalangan pendukung Prabowo sendiri,” kata Adi Prayitno dalam kanal YouTubenya.
Menurut Adi Prayitno publik mulai mencium aroma pertemuan itu sejak Selasa dini hari.
Beberapa tanda yang mencolok seperti kemunculan mobil Maung Garuda yang biasa digunakan Prabowo iring-iringan kendaraan Paspampres hingga kehadiran elite Gerindra seperti Ahmad Muzani dan Dasco di Teuku Umar menguatkan dugaan pertemuan tersebut.
“Kalau kita membaca laporan dari Metro TV, Detikcom, hingga Tribunnews, semuanya mengutip sumber internal bahwa pertemuan memang benar terjadi. Meski singkat dan tertutup,” jelas Adi Prayitno.
Baca Juga: Rupiah Anjlok Menembus Batas Psikologis! Ekonom UI Ungkap BI Masih Bisa Menyelamatkan
Pertemuan ini dianggap penting namun sengaja dibuat tidak terang-terangan.
Salah satu alasannya menurut Adi Prayitno adalah untuk menghindari kegaduhan politik terutama dari kelompok yang masih melihat PDIP sebagai rival utama Gerindra dalam tiga kali Pilpres terakhir.
“PDIP itu dianggap kompetitor utama. Maka wajar kalau ada kelompok yang tidak nyaman dengan pertemuan ini,” katanya.
Namun Adi Prayitno menegaskan jika benar terjadi pertemuan ini justru menunjukkan kedewasaan politik.
"Meski sering jadi rival, Prabowo dan Megawati tetap punya komunikasi baik sebagai dua tokoh bangsa."
Baca Juga: Diterpa Angin Global, IHSG Tersungkur: Harapan Ada di Negosiasi dengan Donald Trump?