nasional

Bahaya di Lingkaran Kekuasaan? Rocky Gerung Sebut ‘Koloni Kelima’ Ancam Prabowo

Kamis, 3 April 2025 | 19:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.

Kali ini Rocky Gerung mengingatkan bahwa di dalam pemerintahan Prabowo ada kelompok yang disebutnya sebagai 'koloni kelima' yang perlahan menggerogoti kekuasaan dari dalam.

Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan "Hati-hati Pak Prabowo di dalam pemerintahan Anda masih ada kekuatan yang bekerja diam-diam untuk melemahkan legitimasi."

Baca Juga: Soal Revisi UU TNI, Said Didu Sebut Itu Upaya Mengalihkan Isu 'Adili Jokowi dan Lawan Oligarki

"Mereka ini ibarat rayap yang perlahan-lahan merusak fondasi kekuasaan," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyoroti meningkatnya kritik terhadap pemerintahan Prabowo terutama di dunia maya.

Ia menyebut bahwa meski demonstrasi mahasiswa sering dihalau ekspresi ketidakpuasan tetap muncul dalam bentuk meme dan grafiti di berbagai sudut kota.

"Kritik publik yang tidak tersalurkan di jalanan kini berkembang pesat di dunia digital. Meme, olok-olok, dan kritik tajam terhadap pemerintah menyebar luas di media sosial menunjukkan bahwa ada keresahan besar di masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga: Peran Kepala Otorita IKN, Setingkat Menteri, Berwenang Layaknya Gubernur?

Tak hanya itu Rocky Gerung juga menyinggung bagaimana media asing mulai memperhatikan situasi politik di Indonesia.

"The Guardian sudah menulis soal ini bahkan mereka menyebut era baru intimidasi terhadap jurnalis. Ini menunjukkan bahwa dunia internasional mulai mencermati arah politik Indonesia di bawah Prabowo," ucapnya.

Salah satu faktor utama yang memperburuk situasi menurut Rocky Gerung adalah lemahnya komunikasi dari tim istana.

Ia menilai para juru bicara justru memperkeruh suasana dengan respons yang tidak sesuai dengan harapan publik.

"Seharusnya para komunikator istana bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya mereka malah semakin membuat rakyat muak dengan narasi yang defensif dan terkesan menutup telinga terhadap kritik," katanya.

Baca Juga: Peniliti PUKAT UGM Beberkan Persekongkolan Kasus Patra Niaga: Ini Pengulangan Korupsi 2015

Halaman:

Tags

Terkini