nasional

Hendri Satrio Sentil Pemerintah soal Teror Tempo, Kok Jubir Presiden Bilang Dimasak Saja?

Rabu, 26 Maret 2025 | 18:00 WIB
Pengamat politik Hendri Satrio (dok youtube Jangkrik Bos Ala Hensa)


Bisnisbandung.com - Insiden pengiriman kepala babi tanpa kuping dan enam bangkai tikus tanpa kepala ke kantor redaksi Tempo menjadi sorotan publik.

Pengamat politik Hendri Satrio menilai hal ini sebagai tamparan keras bagi negara namun respons pemerintah justru dinilai kurang peka.

Peristiwa ini bermula pada Rabu 19 Maret 2025 ketika redaksi Tempo menerima paket misterius yang dikirim melalui ekspedisi.

Baca Juga: Jurnalis Terancam, Dewan Pers Tegaskan agar Kapolri Usut Kasus Teror Secara Transparan

Paket tersebut ditujukan kepada jurnalis Fransiska Christi Rosana atau Cica yang dikenal dalam program investigatif "Bocor Alus".

Keesokan harinya paket itu dibuka oleh Cica bersama rekannya.

Saat dibuka mereka menemukan bangkai kepala babi tanpa telinga di dalamnya.

Tak berhenti di situ pada Sabtu 22 Maret Tempo kembali mendapat teror berupa enam bangkai tikus tanpa kepala yang dilemparkan ke kantornya.

Aksi ini langsung menimbulkan kecaman luas terutama dari kalangan jurnalis dan pemerhati kebebasan pers.

Hendri Satrio dalam youtube Jangkrik Bos Ala Hensa menegaskan bahwa negara seharusnya marah dan langsung mengusut kasus ini.

Baca Juga: Siapa Presiden Sebenarnya? Mahfud MD: Jika Benar Menteri Minta Perlindungan ke Jokowi, Itu Tragedi Bangsa

"Tanpa dilaporkan ke kepolisian pun seharusnya negara bergerak duluan! Ini jelas pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Ia juga mengkritik diamnya para politisi yang kerap menggaungkan Pancasila.

"Biasanya teriak ‘Pancasila harga mati’, tapi kok sekarang diam saja?" sindirnya.

Baca Juga: ‘Indonesia Republik Rasa Kerajaan’ Hendri Satrio: Kenapa Anak Presiden Selalu Jadi Calon?

Halaman:

Tags

Terkini