Bisnisbandung.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyoroti dugaan korupsi besar-besaran di Pertamina yang terjadi di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Sudirman Said mengklaim dalam lima tahun terakhir dugaan kerugian negara akibat korupsi di Pertamina hampir menyentuh Rp1.000 triliun.
Dalam youtube Forum Keadilan TV, Sudirman Said menyebut ada dua tokoh utama yang menjadi sumber masalah dalam kasus korupsi Pertamina.
Baca Juga: Ikatan Alumni ITB Ramaikan Bandung dengan Rangkaian Kegiatan
Meski tidak secara eksplisit menyebut nama ia menilai bahwa dua sosok ini selalu berhasil lolos dari jerat hukum meskipun telah merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar.
Sudirman Said menjelaskan "Ada dua orang yang menjadi pusat masalah besar di republik ini."
"Mereka selalu lolos dari jeratan hukum, padahal sudah jelas merugikan rakyat dan Pertamina," ujar Sudirman Said.
Salah satu hal yang disayangkan Sudirman Said adalah banyaknya pelaku korupsi yang berasal dari kalangan muda.
Ia menyebut bahwa generasi yang seharusnya memiliki idealisme dan semangat membangun justru terjebak dalam praktik korupsi yang sistematis.
Baca Juga: Mafia Minyak Terus Merajalela, Masalah Tata Kelola atau Pelakunya Sama? Sorotan Asep Iwan Iriawan
"Ini yang menyedihkan anak-anak muda yang seharusnya punya idealisme malah terlibat dalam skema korupsi besar. Harusnya mereka membangun karier yang positif bukan malah menghancurkan negara," tambahnya.
Sudirman Said juga mengungkap bahwa tekanan politik yang kuat membuat reformasi di Pertamina sulit dilakukan.
Ia menyoroti campur tangan pihak eksternal dalam pengelolaan bisnis impor minyak yang menghambat independensi Pertamina.
"Banyak pihak luar yang memiliki akses ke pusat kekuasaan ikut campur dalam urusan Pertamina. Akibatnya otonomi perusahaan ini menjadi terganggu dan sulit melakukan pembenahan internal," ungkapnya.
Baca Juga: Tantangan Pengawasan dalam Tata Kelola Minyak Goreng, Ketua YLKI Buka Suara