Bisnisbandung.com - Pernyataan keras datang dari Selamat Ginting yang menyoroti pengangkatan Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab).
Selamat Ginting menilai bahwa kenaikan jabatan dan pangkat Teddy tidak mengikuti aturan yang seharusnya berlaku di lingkungan TNI.
Bahkan Selamat Ginting membandingkannya dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memilih mundur secara terhormat dari militer.
Baca Juga: Mafia Minyak Terus Merajalela, Masalah Tata Kelola atau Pelakunya Sama? Sorotan Asep Iwan Iriawan
Selamat Ginting mempertanyakan bagaimana seorang Mayor bisa langsung dilantik menjadi Seskap.
Menurutnya dalam sejarah Indonesia posisi tersebut selalu diisi oleh perwira tinggi dengan pengalaman yang cukup.
“Bagaimana mungkin seorang Teddy yang masih mayor tiba-tiba dilantik jadi Seskap?” ujar Selamat Ginting yang dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club.
Ia menyoroti bahwa proses kenaikan pangkat di TNI seharusnya mengikuti tahapan yang jelas.
“Di TNI ada jenjang waktu yang harus dipenuhi untuk bisa naik pangkat. Teddy itu lulusan Akmil 2011 dan seharusnya baru berhak jadi Letnan Kolonel di tahun 2034,” tegasnya.
Baca Juga: Tantangan Pengawasan dalam Tata Kelola Minyak Goreng, Ketua YLKI Buka Suara
Selamat Ginting juga membandingkan kasus ini dengan AHY yang memilih mundur dari TNI demi berpolitik.
“AHY itu anak mantan presiden kurang apa dia? Tapi dia mundur dengan gentle ketika harus memilih jalan politik,” katanya.
Menurut Selamat Ginting, Teddy seharusnya mengikuti etika dan aturan yang berlaku di militer.
“Kalau AHY saja bisa tahu diri dan tidak meminta kenaikan pangkat instan harusnya Teddy juga sadar diri,” tambahnya.
Baca Juga: Mengatasi Kecurangan Minyak Goreng, Nurdin Halid Ungkap Koperasi Bisa Jadi Solusi