Selain itu, beredar isu bahwa UI mendapat keuntungan berupa pembangunan gedung baru sebagai kompensasi atas keputusan tersebut.
Prof. Hermawan pun membandingkan praktik ini dengan universitas di luar negeri yang tetap menjaga standar akademik meskipun menerima sumbangan.
Skandal ini disebut-sebut sebagai salah satu krisis akademik terbesar dalam sejarah UI.
Prof. Hermawan menegaskan bahwa jika UI ingin menyelamatkan reputasiny keputusan harus segera diambil untuk membatalkan gelar doktor Bahlil.
Baca Juga: “Cuma Sekali Setahun” Wamenaker Desak Aplikator Beri THR bagi Ojek Online
"Kalau Rektor tidak berani,Wali Amanah harus turun tangan. Jika masih tidak ada perubahan Menteri Pendidikan harus bertindak!" katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa di berbagai universitas dunia pelanggaran akademik seperti ini langsung ditindak tegas.
"Academic cheating adalah dosa terbesar dalam dunia akademik. Tidak ada kompromi!" pungkasnya.***