Bisnisbandung.com - Kasus korupsi di Pertamina kembali mencuri perhatian publik setelah Kejaksaan Agung mengungkap kerugian negara yang mencapai angka fantastis yakni Rp193,7 triliun bahkan disebut bisa mencapai Rp1 kuadriliun.
Komedian dan podcaster Pandji Pragiwaksono ikut angkat suara terkait kasus ini dalam video YouTubenya.
Pandji menyoroti bahwa meskipun angka korupsi ini luar biasa besar banyak orang justru tidak kaget.
Baca Juga: Marak Kasus Korupsi Terbongkar, Rinny Budoyo Soroti Tindak Lanjut yang Masih Dipertanyakan
Generasi yang lebih tua sudah terbiasa melihat bagaimana Pertamina dikelola sejak era Orde Baru mulai dari skandal Ibnu Sutowo hingga sistem yang terus berulang tanpa perbaikan berarti.
Menurut Pandji orang-orang seumurnya yang kini berusia 40an atau 50an tidak heboh dengan kasus ini.
Mereka tahu bahwa Pertamina sudah lama dikelola dengan buruk.
Skandal besar sudah terjadi sejak masa kepemimpinan Ibnu Sutowo yang dikenal memiliki gaya hidup mewah dan akhirnya membuat Pertamina mengalami krisis keuangan.
Kasus ini membuktikan bahwa tradisi korupsi di Pertamina bukan hal baru melainkan sudah mengakar sejak dulu.
Baca Juga: Respons Defensif Jokowi Soal Korupsi Pertamina, Alifurrahman Bandingkan Reaksi saat Kasus Kaesang
Namun perbedaannya sekarang adalah semua terbuka dan bisa diakses publik berbeda dengan era Orde Baru ketika media dibungkam.
Meskipun angka korupsi ini mengejutkan Pandji menyoroti bagaimana perdebatan publik justru lebih banyak berkutat pada isu "oplosan" BBM daripada akar masalah sebenarnya.
"Banyak orang yang sibuk membahas soal apakah ini oplosan atau bukan. Padahal esensi dari kasus ini bukan itu tapi bagaimana manajemen Pertamina bisa sampai merugikan negara sebesar ini," ujar Pandji.
Ia mengingatkan bahwa dalam perdebatan publik, sering kali orang lebih tertarik membahas hal-hal yang mudah dipahami seperti oplosan, ketimbang menggali lebih dalam soal sistem tata kelola yang buruk.
Baca Juga: THR Ojol Jangan Hanya Memikirkan yang Muslim, Analis Khoirul Umam: Non Muslim Tetap Dipikirkan
Artikel Terkait
Awan Juga Bisa Disertifikatkan Nggak? Dedi Mulyadi Sindir Sertifikasi Sungai
Prabowo Tegas! THR Swasta dan BUMN Harus Cair Paling Lambat Seminggu Sebelum Hari Raya Idulfitri
Lebaran Makin Ceria! THR Pengemudi Ojol Bakal Dapat Tahun Ini
Kemenkeu Belum Rilis APBN Januari 2025, Rocky Gerung Curiga Ada Masalah Besar!
Demokrasi Indonesia Ambruk? Rudi S. Kamri: Ini Titik Terendah
Terungkap! Begini Isi LHKPN Ridwan Kamil yang Diperiksa KPK terkait Dana Iklan Bank BJB