Bisnisbandung.com - Kasus mega korupsi di tubuh Pertamina kembali mencuat.
Kali ini terkait dengan praktik oplos BBM yang merugikan negara hingga Rp193 triliun.
Analis politik Adi Prayitno menyoroti betapa skandal ini mengguncang kepercayaan rakyat terhadap institusi negara.
Baca Juga: Bisa Mengatasi Ketombe, Inilah 8 Manfaat Daun Pandan Menurut Dokter Ema
Kasus ini bermula dari praktik pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax yang kemudian dijual dengan harga lebih tinggi.
Hal ini menyebabkan rakyat merasa ditipu karena mereka membayar lebih mahal untuk BBM yang sebenarnya kualitasnya lebih rendah.
"Bagaimana mungkin lembaga negara seperti Pertamina justru menjadi biang kerok kerugian negara?" ujar Adi Prayitno dalam youtubenya.
Menurut Adi Prayitno ketidakpercayaan masyarakat pun semakin meningkat.
Publik mulai mempertanyakan apakah BBM jenis lain seperti Pertamina Dex juga mengalami modus serupa. Siapa yang bisa menjamin keasliannya?
Baca Juga: Naik Pitam! Donald Trump Usir Presiden Ukraina Zelensky, Simak Kronologi Lengkapnya
Skema korupsi ini melibatkan impor ilegal serta markup biaya logistik yang mencapai 13-15%.
Akibatnya harga BBM menjadi semakin mahal bagi rakyat sementara keuntungan mengalir ke segelintir elite.
"Ini bukan sekadar korupsi biasa, ini kejahatan luar biasa! Negara bukan hanya rugi secara finansial tetapi juga kehilangan kepercayaan dari rakyat," tegas Adi Prayitno.
Menurutnya oplos BBM ini bukanlah praktik baru, dari 2018 hingga 2023 sudah terjadi manipulasi yang diperkirakan merugikan negara ratusan triliun rupiah.
Baca Juga: Muslim Cham Hanya Ramadan Selama 15 Hari, Simak Seluk-Beluknya!