Menurutnya, ini bukan efisiensi, melainkan strategi untuk memperkuat kepentingan bisnis kelompok tertentu.
Selain itu, Feri mengkritik penggunaan hukum yang dinilai semakin represif. Oposisi dianggap sebagai ancaman, dan keberadaannya semakin dipersempit.
Ia menegaskan bahwa tanpa oposisi, demokrasi menjadi kehilangan makna. Kritik dan perbedaan pandangan seharusnya menjadi bagian dari dinamika politik yang sehat, bukan justru diberangus.
“Indonesia memang sedang gelap dan akan terus gelap. Tapi saya percaya bahwa cahaya itu akan segera datang kalau anak-anak mudanya bersuara, menyampaikan apa yang benar,” ucap Feri Amsari.***
Baca Juga: Awal Puasa di Indonesia Tak Sama dengan Malaysia & Brunei? Ini Kata Menteri Agama Nasaruddin