Bisnisbandung.com - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi dugaan pengoplosan BBM yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga.
Ia menegaskan bahwa dirinya belum membaca laporan penyidikan dan belum mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi.
Meski demikian, pemberitaan di media menampilkan seolah-olah telah terjadi pengoplosan BBM di SPBU secara ilegal.
“Saya tidak membaca laporan BAP penyidikan, saya enggak baca. Tapi saya lihat di media, seolah-olah ada pengoplosan BBM di SPBU, seolah-olah ini ilegal. Saya baca, ya Pertamax itu adalah Pertalite yang tidak antre,” ucapnya dilansir dari youtube narasi newsroom.
Baca Juga: Seruan Salemba! Guru Besar Dukung Mahasiswa, Rocky Gerung: Prabowo Tak Bisa Lagi Anggap Remeh
Menurut Ahok, asumsi bahwa Pertamax dioplos dengan Pertalite hingga menyebabkan perubahan kualitas bahan bakar perlu dikaji lebih lanjut.
Jika benar ada pengoplosan, maka seharusnya mobil-mobil mewah yang menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus akan mengalami kerusakan atau mogok karena mesin mereka dirancang untuk bahan bakar dengan standar tinggi.
“Sebetulnya, saya perlu bilang, belum tentu. Saya enggak tahu sidang gimana. Logikanya, mobil kita semua yang mewah-mewah itu isi Pertamax, Pertamax Plus. Kalau itu dioplos, mobil saya mogok. Pasti mogok,” terangnya.
Baca Juga: Selamat Ginting Bongkar Dugaan Pelanggaran Pemerintahan Prabowo: Sengaja atau Dimanfaatkan?
Ahok juga menyoroti mekanisme peningkatan oktan bahan bakar yang telah lama diterapkan.
Ia mengingatkan bahwa di masa lalu sudah ada praktik pencampuran aditif pada Premium untuk meningkatkan oktan, dan metode serupa masih dilakukan hingga saat ini di depo atau kilang minyak.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa isu pengoplosan BBM ini perlu diuji lebih lanjut sebelum menarik kesimpulan.***
Baca Juga: DANANTARA Guncang Pasar! IHSG Anjlok, Rupiah Tertekan, Tonny Hermawan Adikarjo: Apa yang Terjadi?