Siapa yang Percaya Pertamina? Alifurrahman: Harusnya Minta Maaf Malah Membantah

photo author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 20:20 WIB
Alifurrahman, Pegiat Media Sosial (Tangkap layar youtube Seword TV)
Alifurrahman, Pegiat Media Sosial (Tangkap layar youtube Seword TV)

bisnisbandung.com - Publik dihebohkan dengan dugaan bahwa bahan bakar Pertamax yang dijual oleh Pertamina bukanlah produk murni, melainkan hasil modifikasi dari Pertalite.

Kasus ini memanas setelah Kejaksaan Agung mengungkap adanya praktik pengubahan Pertalite menjadi Pertamax melalui proses blending.

Salah satu pegiat media sosial, Alifurrahman, menjadi suara kritis, ia menyoroti bagaimana Pertamina seolah menutup mata terhadap kemarahan masyarakat dan justru membantah tanpa melakukan investigasi mendalam.

Baca Juga: Prabowo Kembali Bela Jokowi Soal Cawe-Cawe, Rocky Gerung: Ada Apa Ini?

 Menurutnya, bantahan yang dikeluarkan Pertamina justru memperlihatkan kesan bahwa mereka mengetahui praktik blending ini sejak lama.

“Kalau kalian sekarang membantah dan meyakinkan masyarakat bahwa Pertamax yang kalian beli itu bukan Pertalite oplosan tanpa investigasi, tanpa evaluasi, tanpa koordinasi, itu kan jadi seolah-olah bahwa kalian juga bersekongkol,” ujarnya dilansir dari Seword TV.

Ia juga mempertanyakan logika di balik pembelaan Pertamina yang menyebut perbedaan istilah "blending" dan "oplosan" hanya sebagai permainan kata.

Alifurrahman menegaskan bahwa masyarakat merasa telah ditipu selama bertahun-tahun. Mereka membeli Pertamax dengan harapan mendapatkan bahan bakar berkualitas lebih baik, tetapi ternyata yang didapat hanyalah Pertalite dengan tambahan warna dan aditif.

Baca Juga: Siswa SMA di Jawa Barat Wajib Ikut Wajib Militer? Ini Penjelasan Dedi Mulyadi

“Ketika hampir semua orang sedang marah ke Pertamina, hari ini pihak Pertamina menyampaikan bantahan dan mengklaim bahwa Pertamax yang diterima oleh masyarakat itu memang Pertamax, bukan Pertalite oplosan,” tegasnya.

Ia menilai bahwa dalam situasi ini, Pertamina seharusnya memiliki dua pilihan: diam dan melakukan investigasi atau mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada publik.

Kejaksaan Agung sendiri telah menyatakan adanya modus pengubahan dari Pertalite menjadi Pertamax.

Baca Juga: Bangunan Madrasah Roboh di Cisewu Garut, Begini Respons Cepat Gubernur Dedi Mulyadi!

Meskipun tidak menggunakan istilah "oplosan," penggunaan istilah "blending" dalam konteks ini tetap menimbulkan pertanyaan besar bagi publik. Perbedaan istilah tersebut tidak mengubah fakta bahwa ada praktik manipulasi yang dilakukan terhadap produk bahan bakar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X