nasional

Viral #IndonesiaGelap! Prof. Sulistyowati: Bukti Nyata Kebijakan Pemerintah Gagal

Kamis, 20 Februari 2025 | 09:00 WIB
Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof. Sulistyowati (dok youtube MPTV)


Bisnisbandung.com - Gelombang protes dari mahasiswa yang terjadi di berbagai kota di Indonesia semakin menguat.

Tagar #IndonesiaGelap yang ramai di media sosial disebut sebagai ekspresi kekecewaan generasi muda terhadap kebijakan pemerintah.

Dalam youtube MPTV, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof. Sulistyowati Irianto menyoroti bagaimana kebijakan pemerintah saat ini tidak berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Koalisi Permanen, Rudi S Kamri: Omong Kosong yang Berulang

Prof. Sulistyowati menilai aksi protes mahasiswa bukanlah fenomena yang terjadi secara tiba-tiba.

Ia mengaitkan hal ini dengan kondisi sosial dan ekonomi yang semakin sulit terutama bagi generasi muda.

Sejak tahun lalu muncul tren "kabur aja dulu", di mana anak-anak muda memilih mencari kesempatan di luar negeri karena merasa tidak ada masa depan yang menjanjikan di tanah air.

Prof. Sulistyowati menjelaskan "Gerakan mahasiswa ini sudah dimulai sejak Agustus 2022 dan kini kembali terjadi. Ini menunjukkan bahwa anak muda tidak bisa tinggal diam lagi."

"Mereka kecewa karena dalam 100 hari pertama pemerintahan baru mereka tidak melihat ada harapan," ujar Prof. Sulistyowati.

Baca Juga: Sobary: ‘Adili Jokowi’ Bukan Sekadar Teriakan, Tapi Kemarahan Rakyat!

Menurutnya kebijakan yang diambil pemerintah lebih banyak menguntungkan elite politik dan tidak didasarkan pada kajian akademik yang matang.

Salah satu contohnya adalah efisiensi anggaran yang berujung pada kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) di berbagai perguruan tinggi.

Selain itu kebijakan ekstraktif yang terus menguras sumber daya alam dinilai semakin menggusur masyarakat kecil.

"Kebijakan yang dibuat lebih mengedepankan kepentingan elite. Kita melihat bagaimana revisi undang-undang bisa dilakukan hanya dalam satu hari tanpa melibatkan masyarakat. Ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara eksekutif dan legislatif dalam melanggengkan kepentingan mereka sendiri," katanya.

Baca Juga: 100 Hari Prabowo-Gibran, Masalah Ada di Pemimpin atau Sistem? Pandangan Raymond Chin

Halaman:

Tags

Terkini