Bahkan, lulusan SMK yang memiliki keterampilan pun kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Beberapa pihak berargumen bahwa brain drain pada akhirnya dapat menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang, dengan harapan bahwa diaspora ini akan berkontribusi bagi negara asalnya, seperti yang terjadi di Cina dan India.
“Kita harus mengakui. Kita gak boleh mengelak. Fenomena kabur aja dulu dan brain drain ini adalah bukti kegagalan pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja,” pungkas Rinny Budoyo.***