bisnisbandung.com - Tagar #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu menjadi perbincangan hangat di media sosial, mencerminkan kekhawatiran dan kekecewaan anak muda terhadap kondisi ekonomi dan demokrasi politik di Indonesia.
Henri Subiakto, akademisi dari Universitas Airlangga, turut angkat suara mengenai fenomena ini dan menyampaikan kritik tajam terhadap arogansi kekuasaan yang dianggap meremehkan kritik dari masyarakat.
“Inilah ekspresi kekesalan anak anak muda menghadapi peluang peluang yang makin sempit di tengah keadaan ekonomi dan demokrasi politik yang memburuk. Mahasiswapun bergerak, protes dan marah,” tulisnya dilansir Bisnis Bandung dari akun X pribadinya.
Baca Juga: Bank Emas Pertama di Indonesia Siap Diresmikan Prabowo, Ini Rencana Besarnya
Gerakan protes mahasiswa mulai bergulir pada Senin, 18 Februari, di berbagai kampus di kota-kota besar Indonesia.
Tagar #IndonesiaGelap mencerminkan pesimisme generasi muda terhadap keadaan sekarang dan masa depan Indonesia.
Mereka merasa peluang semakin sempit di tengah memburuknya ekonomi dan demokrasi politik.
Protes ini mencerminkan kekesalan anak muda yang kecewa dengan respons para elit politik yang dianggap meremehkan kritik publik.
Baca Juga: Takut? Mending di Rumah Saja! Dedi Mulyadi Siap Lawan Tambang Ilegal
Aksi demonstrasi mahasiswa ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak tinggal diam menghadapi keadaan yang mereka anggap tidak adil dan merugikan masa depan mereka.
Salah satu pemicu protes adalah respons Presiden Prabowo terhadap kritik yang dinilai tidak pantas.
Perilaku sarkastis dan penggunaan kata "ndasmu" dalam menanggapi kritik publik menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Banyak pihak menganggap ungkapan tersebut tidak layak diucapkan oleh seorang Presiden yang seharusnya menjadi pemersatu rakyat.
Baca Juga: Utang Negara Masih Menggunung, Hendri Satrio Usul Yusuf Mansur Bantu Prabowo