Bisnisbandung.com - Pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam acara Munas Muslimat NU tentang adanya pihak yang ingin memisahkannya dari Jokowi menuai respons dari berbagai pihak.
Pengamat politik Rudi S Kamri menilai seharusnya Prabowo justru berani mengambil sikap independen sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia.
Dalam acara tersebut Prabowo mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha menjauhkannya dari Jokowi.
Baca Juga: Adi Prayitno Soroti Kekhawatiran, Gerindra akan Usung Kembali Prabowo di Pilpres 2029
Pernyataan ini memicu pertanyaan dari Rudi S Kamri, Ia mengaku heran mengapa seorang presiden merasa perlu mengeluhkan hal tersebut di hadapan publik.
"Kenapa seorang presiden curhat di depan ibu-ibu Muslimat NU soal ada yang ingin memisahkan dirinya dari Jokowi? Memangnya kenapa kalau rakyat ingin Prabowo lepas dari bayang-bayang Jokowi?" ujar Rudi S Kamri dalam youtube kanal Anak Bangsa TV.
Menurut Rudi S Kamri justru sudah seharusnya Prabowo mandiri sebagai kepala negara.
Jika terus berada dalam pengaruh Jokowi maka akan muncul kesan matahari kembar seperti yang pernah diingatkan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rudi S Kamri menyoroti bahwa pemerintahan Prabowo masih dipenuhi oleh menteri-menteri era Jokowi.
Dari 17 hingga 18 menteri lama yang dipertahankan, ia meragukan kualitas mereka dan menganggap hal ini bisa menimbulkan loyalitas ganda.
"Dalam manajemen pemerintahan tidak boleh ada pembantu yang punya dua tuan. Menteri itu hanya boleh loyal pada satu presiden bukan kepada mantan presiden," tegasnya.
Selain itu Rudi S Kamri mengungkapkan bahwa Prabowo juga mewarisi berbagai persoalan besar dari era Jokowi.
Mulai dari utang BUMN karya yang membengkak akibat proyek infrastruktur hingga indeks persepsi korupsi yang anjlok.