"Mas Nanan memang sudah lama dikader sebagai penerus Megawati di internal PDI Perjuangan. Dia yang menjaga ideologi partai dan menjadi sosok di balik berbagai keputusan strategis partai," ungkap Rinny Budoyo.
Banyak pihak menyebut Prananda sebagai "kamus berjalan" Soekarno karena pemikiran dan strateginya yang kuat dalam menjaga ideologi marhaenisme.
Dalam Pemilu 2024 ia memegang peran strategis sebagai Kepala Situation Room yang mengawasi jalannya konsolidasi partai.
"Kabarnya tidak ada keputusan partai yang diambil Megawati tanpa pertimbangan Prananda," ujar Rinny Budoyo.
Baca Juga: Rinny Budoyo: Sikap Mencla-Mencle Jokowi Jangan Sampai Menjadi Budaya
Dengan latar belakang itu banyak yang meyakini bahwa Prananda adalah sosok yang akan menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan di masa mendatang.
Sementara itu Puan tetap berada di jalur politik nasional dengan kemungkinan besar maju di Pilpres 2029.
Jika Prananda disiapkan untuk memimpin partai bagaimana dengan masa depan Puan?
Berdasarkan wacana yang berkembang PDI Perjuangan mungkin akan mencalonkan Puan sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2029.
Baca Juga: Kontroversi Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan di Tengah Pemangkasan Anggaran
Bahkan ada spekulasi bahwa ia bisa saja berduet dengan Prabowo Subianto, mengingat hubungan baik antara PDIP dan Gerindra.
"Dengan dihapuskannya ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), PDI Perjuangan bisa mengusung Puan jauh-jauh hari untuk meningkatkan elektabilitasnya," jelas Rinny Budoyo.
Dari berbagai bocoran dan analisis yang beredar suksesi di PDI Perjuangan tampaknya sudah lama dipersiapkan secara matang oleh Megawati.
Baca Juga: Tutup Rapat Biang Keroknya! Amien Rais Terus Menuntut Adili Jokowi