bisnisbandung.com - Jhon Sitorus mengkritik pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan, menyoroti latar belakang yang tidak berkaitan dengan pertahanan negara.
“Deddy Corbyzier resmi jadi Stafsus Menteri Pertahanan, ini Kementerian pertahanan lho, menteri pertahanan atas negara dengan kekuatan militer nomor 13 di dunia,” ungkap di akun X nya.
Menurutnya, bukan hanya Deddy, tetapi juga stafsus lain seperti Sylvia Efi, Kris Wijoyo, dan Lenis Kogoya, tidak memiliki pengalaman yang relevan di bidang tersebut.
Baca Juga: Hati-Hati! BRICS Bisa Jadi Pedang Bermata Dua untuk Indonesia, Pandangan Julio Ekspor
“Stafsus yang lain juga tak memiliki latar belakang Pertahanan Negara, seperti Sylvia Efi, Kris Wijoyo dan Lenis Kogoya,” lanjutnya.
Pelantikan ini dilakukan di Gedung Kementerian Pertahanan pada Selasa (11/2/2025) dan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Dalam prosesi tersebut, Deddy bersama enam staf khusus lainnya diambil sumpahnya. Nama-nama lain yang turut dilantik antara lain Mayjen (Purn) Sudrajat dan Indra Irawan.
Jhon menyoroti besarnya anggaran Kementerian Pertahanan yang merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia, serta mempertanyakan apakah penggunaan dana tersebut untuk menggaji staf khusus dengan latar belakang non-pertahanan merupakan keputusan yang tepat.
Baca Juga: Dr. Tifa Bongkar Jaringan Oligarki Prabowo, Siapa Saja Mereka?
“Lembaga dengan anggaran tertinggi di Indonesia untuk menggaji stafsus seperti ini?” gamblang Jhon Sitorus.
“Kayaknya kita harus normalisasi menerima hal-hal yang tak wajar di negara ini,” lanjutnya.
Jhon Sitorus menyatakan bahwa masyarakat seakan dipaksa untuk menerima kebijakan yang tidak wajar sebagai sesuatu yang normal dalam pemerintahan.***
Baca Juga: Desakan Adili Jokowi Menguat, Rocky Gerung Tantang Prabowo Bertindak Tegas