Bisnisbandung.com - Rivalitas antara mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mencuat ke permukaan.
Pada awal Februari 2025 Jokowi dan Megawati menunjukkan aktivitas internasional mereka masing-masing seolah ingin menegaskan eksistensi di panggung global.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai meskipun keduanya sudah tidak menjabat sebagai presiden persaingan untuk menunjukkan eksistensi dan pengakuan politik masih terus berlangsung.
"Dalam politik bukan hanya soal kalah menang di pemilu tetapi juga bagaimana menjaga eksistensi dan merawat stamina politik setelah tidak lagi berkuasa," ujar Adi Prayitno dalam youtubenya.
Megawati melakukan kunjungan ke Italia untuk menghadiri beberapa agenda penting.
Salah satunya adalah menjadi juri dalam sebuah acara penghargaan bagi aktivis kemanusiaan.
Selain itu ia juga bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan dan diundang sebagai pembicara dalam World Leader Summit on Children.
Tak berselang lama Jokowi melalui akun media sosialnya membagikan momen saat menghadiri pertemuan tertutup dengan mantan pemimpin dunia di Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Tips Memilih Sepatu Sport Untuk Lari yang Benar
Meskipun tidak mengungkapkan detail isi pertemuan langkah ini dipandang sebagai upaya Jokowi menunjukkan bahwa ia masih memiliki jaringan dan reputasi internasional yang kuat.
Setelah hubungan antara Jokowi dan PDI Perjuangan merenggang muncul anggapan bahwa Jokowi akan kehilangan pengaruh.
Namun Adi Prayitno menjelaskan dengan berbagai aktivitas internasionalnya Jokowi seolah ingin membantah anggapan tersebut dan menunjukkan bahwa ia masih memiliki peran penting baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Di sisi lain Megawati sudah lama tidak menjabat sebagai presiden, terus aktif dalam berbagai kegiatan internasional.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti Soroti Wacana Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo