Hal ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki jaringan dan pengaruh yang luas di tingkat global.
Persaingan antara kedua tokoh ini juga tercermin dalam perdebatan di media sosial. Pendukung masing-masing saling mengunggulkan tokoh mereka dan membandingkan pencapaian serta pengaruh di tingkat internasional.
Adi Prayitno menambahkan selama belum ada rekonsiliasi politik antara Jokowi dan Megawati setiap aktivitas keduanya akan selalu dikaitkan dan dibandingkan.
Baca Juga: Hendri Satrio Kritik Banjir di Bandara dan IKN akan Memperburuk Citra Indonesia
"Perang opini dan narasi semacam ini akan terus terjadi, seakan-akan di Indonesia hanya ada Jokowi dan Megawati," katanya.
Adi Prayitno mengingatkan bahwa perang saudara dalam politik adalah yang paling mengerikan.
"Perang saudara antara Megawati dan Jokowi ini sepertinya menjadi yang paling panjang dibandingkan dengan konflik politik lainnya," ujarnya.***
Artikel Terkait
Tak Ada Lagi Study Tour dan Renang Berbayar di Sekolah! Dedi Mulyadi: Jangan Jadi Ladang Bisnis
Lukisan Bunda Maria Berkebaya Merah, Hadiah Megawati untuk Paus Fransiskus
Viral Poster "Adili Jokowi", Rocky Gerung: Ekspresi Publik yang Wajar
IKN Lebih Cepat Masuk ke "Kuburan Sejarah" Sindir Amien Rais
Andrinof Chaniago: Di Era Prabowo IKN Kembali ke Jalan yang Benar
IKN Jadikan Saja Pangkalan Elpiji 3 Kg Sindir Rocky Gerung!