nasional

Pidato Presiden Prabowo Dinilai Retorika Kosong, Faizal Assegaf Tuntut Pembersihan Kabinet

Minggu, 9 Februari 2025 | 09:00 WIB
Presiden Prabowo rapat (Dok Instagram@Prabowo Subianto)

bisnisbandung.com - Kritik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus-menerus mencuat setelah 100 Hari sudah berjalan.

Faizal Assegaf menyoroti pidato-pidato yang disampaikan Prabowo, yang menurutnya belum diikuti dengan tindakan konkret dalam memperkuat kedaulatan nasional, pertahanan negara, dan perlindungan bagi rakyat.

Dalam kritiknya, Faizal menilai bahwa janji-janji mengenai persatuan dan kedaulatan negara masih sebatas wacana tanpa langkah nyata di lapangan.

Baca Juga: Tanah Rakyat Bukan untuk Oligarki, Said Didu: Geram, Segera Kembalikan!

“Kedaulatan yang kokoh, pertahanan nasional yang kuat dan perlindungan hidup rakyat masih sebatas narasi omon-omon tanpa tindakan konkret. Hanya pidato-pidato dan aneka retorika kosong,” tegasnya didalam cuitan terbarunya, Sabtu (8/2/25).

Ia menyoroti berbagai permasalahan seperti penggusuran tanah rakyat, eksploitasi sumber daya alam, serta ketidakadilan ekonomi yang terus berlangsung.

Menurutnya, kebijakan yang diambil sejauh ini belum mencerminkan keberpihakan kepada masyarakat kecil.

Baca Juga: Heboh Kaesang Pakai Kaos Adili Jokowi, Hersubeno: Emang Berani?

“Fakta di lapangan tanah rakyat digusur, potensi alam dirampok dan hak ekonomi rakyat dimaling secara rakus dan brutal,” tulisnya.

“Jargon persatuan dan kedaulatan hanya instrumen penipuan bernegara demi melindungi kejahatan koruptor dan kelompok oligarki,” lanjut Faizal Assegaf.

Beberapa kasus yang menjadi perhatian termasuk skandal pagar laut dan konflik di Rempang, yang dianggap sebagai bukti nyata dari permasalahan struktural dalam pemerintahan.

Faizal menegaskan bahwa tanpa adanya langkah tegas untuk membersihkan kabinet dari pihak-pihak yang tidak berpihak pada rakyat, semua pidato yang disampaikan Presiden hanya akan menjadi retorika belaka.

Baca Juga: Pak PIP Kami Dipotong Rp 250 Ribu! Curhatan Siswa ke Dedi Mulyadi

“Skandal pagar laut, kasus Rempang dll adalah akumulasi dari kejahatan bernegara yang sangat menyobek hati rakyat,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini