Namun Said Didu menilai bahwa proyek tersebut lebih banyak menguntungkan perusahaan asing ketimbang rakyat.
Said Didu bahkan menyebut kasus Morowali sebagai bentuk "perampokan SDA paling sempurna" dalam sejarah Indonesia.
Menurutnya pemerintah daerah hingga pusat terlibat dalam kebijakan yang mendukung kepentingan perusahaan asing.
"Gunung-gunung yang merupakan tanah negara dibuatkan surat kepemilikan secara ilegal oleh kepala desa lalu dijual murah ke perusahaan China. Ini jelas ada mafia tanah yang bermain," ungkapnya.
Baca Juga: Alifurrahman Curiga Bahlil Keceplosan Sebut Nama Wapres, Ada Skenario Politik?
Dia juga menyoroti keterlibatan aparat dalam mendukung proyek ini.
"Saya yakin bahwa tidak mungkin ini terjadi tanpa kolaborasi aparat penegak hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga Badan Pertanahan Nasional (BPN)," lanjutnya.
Said Didu berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto segera bertindak untuk menyelamatkan Morowali dari cengkeraman perusahaan asing.
Ia meminta Prabowo membentuk tim khusus guna mengaudit semua perizinan proyek yang dikeluarkan selama era Jokowi.
Baca Juga: China Unggul di Software, Amerika Serikat Kuat di Hardware, Lebih Berharga Mana?
"Pak Prabowo negaramu hampir habis dijual oleh Jokowi. Jika Anda tidak bertindak jangan salahkan rakyat jika mereka mengambil langkah sendiri," tegasnya.
Said Didu juga mengusulkan reformasi dalam sistem kepolisian dengan mencegah pemilihan Kapolri dari internal Polri guna memastikan adanya independensi dalam penegakan hukum.***