Bisnisbandung.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut sedang dalam kondisi "siaga 1" untuk menghadapi potensi "cawe-cawe" dari Jokowi terhadap partai tersebut.
Analisis terbaru dari pengamat politik Selamat Ginting menyoroti manuver-manuver yang dapat mengancam soliditas internal PDIP terutama dalam menghadapi Pilpres 2029.
Dalam YouTube Anak Bangsa TV, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Jokowi kemungkinan memiliki agenda tersembunyi.
Baca Juga: Fenomena Code Mixing, Gaya Bahasa Baru Gen Z dan Milenial, Apa Pemicunya?
Yaitu merebut pengaruh di internal PDIP untuk memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2029.
Menurut Selamat Ginting, Jokowi mungkin memanfaatkan situasi dengan mendekati pihak-pihak yang kecewa dalam PDIP seperti mereka yang tidak mendapatkan posisi strategis dalam daftar caleg 2024.
"Pilihan bagi Jokowi adalah merebut PDIP agar dapat membantu melenggangkan Gibran maju dalam Pilpres 2029," ujar Selamat Ginting.
PDIP juga menghadapi isu internal lainnya terkait arah kepemimpinan partai.
Pidato Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP menunjukkan sinyal kuat bahwa ia akan kembali menjadi ketua umum pada 2025.
Baca Juga: Lucu! ungkap Alifurrahman: Deddy Corbuzier Samakan Makan Siang Gratis dengan Nasi Kotak Artis
Namun sejumlah spanduk yang mempertanyakan keabsahan kepemimpinan Megawati belakangan ini memunculkan tanda-tanda ketidakpuasan baik dari internal maupun eksternal partai.
Selamat Ginting bahkan mengaitkan potensi gangguan ini dengan keterlibatan Jokowi.
"Tidak mungkin ada orang luar selain Jokowi yang diduga terlibat," tambahnya.
Selamat Ginting menggarisbawahi bahwa Jokowi dan Megawati kini berada di dua poros yang berbeda.
Baca Juga: Roy Suryo Dukung Raffi Ahmad ‘Dimiftahkan’, Hersubeno Arief: Saya Pikir Sudah Reda