Rudi S Kamri: Pagar Laut Ini Bukan Swadaya Tapi Dagelan Paling Memalukan!

Bisnisbandung.com - Pagar laut misterius yang belakangan viral di Tangerang dan Bekasi menjadi sorotan publik.

Pengamat sosial Rudi S Kamri menilai reaksi pemerintah terhadap kasus ini sangat lamban dan terkesan gelagapan.

Rudi S Kamri bahkan menyebut situasi ini sebagai "dagelan paling memalukan."

Baca Juga: ‘Putih Itu Cantik, Hitam Itu Maghrib’ Instagram Pemicu Standar Kecantikan yang Kian Tidak Realistis

Dalam youtube Anak Bangsa TV, Rudi S Kamri menyoroti pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang diduga dibangun tanpa izin resmi.

Pemerintah menurut Rudi S Kamri seolah takut mengungkap siapa dalang di balik pemasangan pagar tersebut.

Rudi S Kamri menyarankan agar pemerintah segera mencabut pagar tersebut mengingat ribuan nelayan terdampak secara langsung.

“Nelayan kita terhambat melaut karena pagar ini. Cabut dulu pagar itu agar mereka bisa kembali mencari nafkah. Investigasi bisa jalan sambil tetap memastikan akses laut terbuka,” tegas Rudi S Kamri.

Baca Juga: Dinilai Rentan Gangguan Mental, Ada Apa dengan Gen Z? Penelitian Ungkap Dampak dari Media Sosial

Menurut Rudi S Kamri pagar laut semacam ini tidak hanya melanggar aturan domestik tetapi juga hukum internasional seperti ketentuan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

Rudi S Kamri menyebut sejumlah pejabat pemerintah berbicara normatif tanpa menawarkan solusi konkret.

“Menko Perekonomian, Menteri KKP, Bakamla semua bicara tapi hanya normatif. Tidak ada yang benar-benar bertanggung jawab,” kritiknya.

Ia juga menyoroti adanya spekulasi bahwa pemasangan pagar laut ini bertujuan untuk reklamasi atau bisnis kerang hijau yang telah dibantah oleh nelayan setempat.

Melalui analisisnya Rudi S Kamri menduga ada agenda tersembunyi di balik kasus ini.

Baca Juga: Kenapa Takut Menikah? 5 Alasan ‘Marriage is Scary’ di Kalangan Muslim Generasi Z