bisnisbandung.com - Kenaikan kekayaan mantan presiden Jokowi sebesar 186 persen selama sepuluh tahun menjabat menjadi perhatian publik..
Aktivis 98 mencurigai lonjakan ini tidak wajar dan menyerukan KPK untuk melakukan penyelidikan. Namun, politikus Irma Suryani memberikan perspektif berbeda terkait isu ini.
Menurut Irma Suryani, lonjakan kekayaan Jokowi tidak seharusnya dipandang sebagai indikasi praktik korupsi, kolusi, atau nepotisme (KKN).
Ia menekankan bahwa Jokowi merupakan seorang pengusaha sebelum menjadi presiden, dengan latar belakang bisnis yang kuat.
Baca Juga: Soroti Program Makan Siang Bergizi, Refly Harun Ungkit Kenapa harus Studi Banding ke Swedia?
“Jokowi itu pengusaha lho. Jangan salah juga. Ini kan, Ray juga harus tahu, gitu ya,” ungkapnya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
“Pak Jokowi itu juga pengusaha loh. Dia juga punya perusahaan, bukan sekedar presiden ya, toh?” tegas Irma Suryani.
Kekayaan tersebut juga tidak dapat dibandingkan begitu saja dengan presiden-presiden sebelumnya tanpa konteks yang jelas.
Baca Juga: Erick Thohir Bongkar Alasan Pemecatan Shin Tae-yong, Ini Bukan Keputusan Mendadak!
Irma menyoroti pentingnya memahami sumber-sumber kekayaan Jokowi, termasuk kontribusi dari bisnis yang telah dijalankan sejak lama.
Ia juga menggarisbawahi bahwa lonjakan kekayaan bukanlah hal yang aneh bagi pejabat publik yang memiliki usaha pribadi di luar jabatannya.
Sementara itu, Irma juga mengkritik tuduhan bahwa KPK berada di bawah kendali Jokowi selama masa kepemimpinannya.
Ia menyebut bahwa selama satu dekade pemerintahan Jokowi, banyak kasus besar yang tetap diusut, termasuk melibatkan tokoh-tokoh politik dari berbagai partai.
Baca Juga: Soroti Program Makan Siang Bergizi, Refly Harun Ungkit Kenapa harus Studi Banding ke Swedia?