Adi Prayitno menyebutkan bahwa banyak anak yang mungkin tidak memiliki makanan bergizi setiap hari tetapi memiliki semangat belajar yang luar biasa.
"Banyak anak-anak yang kelihatan sederhana bahkan kekurangan tetapi semangat belajarnya luar biasa. Ini yang harus kita hargai dan dorong lebih lagi," ujarnya.
Sebaliknya ada juga anak-anak yang memiliki semua fasilitas, termasuk makanan bergizi namun tidak menunjukkan minat yang besar untuk belajar.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun makanan bergizi itu penting untuk mendukung perkembangan fisik dan kesehatan semangat untuk menambah ilmu pengetahuan juga harus dipupuk secara intensif.
Baca Juga: Rudi S Kamri Geram dengan Perseteruan Jokowi dan PDIP: Prabowo Harus Meredakan
Adi Prayitno mengusulkan agar program makan bergizi gratis ini juga diimbangi dengan program untuk membudayakan literasi.
"Setelah makan bergizi anak-anak kita harus didorong untuk membaca buku minimal dua hingga tiga jam sehari. Ini akan mendukung perkembangan kognitif mereka," tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul penting untuk memperhatikan kualitas pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas guru, fasilitas sekolah, serta akses terhadap literatur dan buku-buku yang dapat menambah wawasan.
Adi Prayitno menegaskan bahwa untuk mencapai Indonesia Emas kualitas pendidikan harus diperhatikan dengan serius.
Baca Juga: Sobary: Kelemahan Prabowo Membuat Jokowi Malang Melintang di Pemerintahannya
"Sekolah-sekolah kita perlu diperbaiki, guru-gurunya harus didukung dan yang terpenting adalah menciptakan budaya membaca di kalangan anak-anak kita," tegasnya.
Adi Prayitno berharap program makan bergizi gratis ini dapat berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi masa depan Indonesia.
Namun dia juga menekankan pentingnya mendukung program tersebut dengan inisiatif lain yang memperkuat kualitas pendidikan dan mengembangkan potensi intelektual anak-anak Indonesia.
"Program makan bergizi gratis adalah langkah yang sangat bagus, tetapi semangat untuk menambah ilmu pengetahuan, membaca, dan mengembangkan diri juga harus jadi bagian dari agenda pemerintah," pungkasnya.***