Bisnisbandung.com - Ade Armando akademisi sekaligus pegiat media sosial memberikan klarifikasi terkait isu yang menyebut mantan Presiden Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Dalam sebuah video di kanal YouTube-nya Ade Armando menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks yang sengaja disebarkan oleh kelompok anti-Jokowi.
Ade Armando menjelaskan OCCRP adalah organisasi jurnalisme investigasi internasional yang berbasis di Amsterdam.
Baca Juga: Adi Prayitno Soroti Kemesraan Anies dan Ahok Saat Tahun Baru, Faktor Jokowi Jadi Pemicu
Setiap tahun OCCRP memang menobatkan "Person of the Year" untuk pemimpin paling korup di dunia.
Namun Ade Armando menegaskan dalam laporan terbaru mereka yang dinobatkan adalah Bashar al-Assad mantan Presiden Suriah bukan Jokowi.
“Nama Jokowi sama sekali tidak masuk daftar final OCCRP. Informasi ini murni kabar bohong,” ujar Ade Armando.
Menurut Ade Armando isu ini sengaja dimanipulasi oleh kelompok anti-Jokowi.
Mereka memobilisasi netizen untuk memasukkan nama Jokowi dalam polling online OCCRP.
Beberapa akun di media sosial bahkan secara terang-terangan mengajak warganet untuk mendukung Jokowi menjadi “presiden terkorup”.
Ade Armando menyebut nama-nama seperti akun “Pejabrut” dan “Partai Burung Galak” yang secara aktif menyebarkan propaganda tersebut.
“Platform media sosial di Indonesia memang didominasi oleh kaum pembenci Jokowi. Wajar kalau seruan seperti ini cepat viral,” kata Ade Armando.
Polling online yang diadakan OCCRP sebenarnya hanya bagian awal dari proses penentuan "Person of the Year".
Baca Juga: Buktinya Banyak, Alifurrahman Singgung Respon Jokowi Soal Daftar Pemimpin Terkorup