"Hubungan politik di PDIP penuh drama. Kalau ada intervensi luar kita mungkin melihat pergumulan politik yang dahsyat," tambahnya.
Ikrar Nusa Bhakti juga menyinggung peran Megawati dalam menentang wacana masa jabatan presiden tiga periode yang sempat mencuat di era Jokowi.
"Megawati adalah satu-satunya ketua partai yang tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Sikap ini bisa jadi alasan mengapa dia dianggap sebagai 'penghalang' bagi ambisi politik tertentu," ujar Ikrar Nusa Bhakti.
Dalam berbagai kesempatan Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencampuri urusan politik setelah lengser.
Baca Juga: Adi Prayitno: Pecah Kongsi PDIP dan Jokowi Tidak Pernah Diperediksi Siapapun
Namun Ikrar Nusa Bhakti meragukan klaim tersebut.
Ia menyebut langkah Jokowi yang mendukung sejumlah calon kepala daerah sebagai indikasi bahwa mantan presiden ini masih aktif berpolitik.
"Ketika Jokowi bilang dia sudah pensiun dan ingin puasa bicara politik, kenyataannya malah sebaliknya. Dia masih memberikan endorsement politik di sana-sini," ujar Ikrar Nusa Bhakti.
Ikrar Nusa Bhakti mengingatkan pentingnya menjaga independensi partai politik dari intervensi kekuatan luar termasuk mantan presiden atau pejabat tinggi lainnya.
"Biarkan urusan internal partai diselesaikan oleh mereka yang memiliki hak suara. Intervensi hanya akan menciptakan demokrasi yang cacat," tutupnya.***