Rocky Gerung juga memberikan alternatif tafsir terhadap lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial itu.
“Ada persetubuhan simbolis antara kekuasaan dan kapital dalam karya itu. Ini adalah kritik terhadap ketimpangan sosial terhadap eksploitasi bumi dan manusia. Tafsir ini harusnya jadi bahan diskusi di ruang akademis bukan malah diberedel tanpa argumen yang kuat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Rocky Gerung mengundang Fadli Zon untuk berdiskusi terbuka.
“Sebagai Menteri Kebudayaan Fadli harus menjelaskan secara akademis bukan dengan alasan-alasan dangkal. Kalau perlu kita adakan debat publik. Saya siap,” tantangnya.
Baca Juga: Lukisan Yos Suprapto Dipersoalkan, Ikrar Nusa Bhakti: Begitu Takutnya dengan Jokowi?
Rocky Gerung berharap polemik ini menjadi momentum untuk membuka diskusi yang lebih luas tentang kebebasan berekspresi di Indonesia.
“Ini bukan sekadar soal satu lukisan atau satu pameran tapi soal bagaimana kita sebagai bangsa memahami dan menghargai seni sebagai bagian dari kebudayaan yang hidup dan dinamis,” tutupnya.***