Rocky Gerung juga memberikan alternatif tafsir terhadap lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial itu.
“Ada persetubuhan simbolis antara kekuasaan dan kapital dalam karya itu. Ini adalah kritik terhadap ketimpangan sosial terhadap eksploitasi bumi dan manusia. Tafsir ini harusnya jadi bahan diskusi di ruang akademis bukan malah diberedel tanpa argumen yang kuat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Rocky Gerung mengundang Fadli Zon untuk berdiskusi terbuka.
“Sebagai Menteri Kebudayaan Fadli harus menjelaskan secara akademis bukan dengan alasan-alasan dangkal. Kalau perlu kita adakan debat publik. Saya siap,” tantangnya.
Baca Juga: Lukisan Yos Suprapto Dipersoalkan, Ikrar Nusa Bhakti: Begitu Takutnya dengan Jokowi?
Rocky Gerung berharap polemik ini menjadi momentum untuk membuka diskusi yang lebih luas tentang kebebasan berekspresi di Indonesia.
“Ini bukan sekadar soal satu lukisan atau satu pameran tapi soal bagaimana kita sebagai bangsa memahami dan menghargai seni sebagai bagian dari kebudayaan yang hidup dan dinamis,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Prabowo Usulkan Memaafkan Koruptor, Mahfud MD: Ada Risiko Besar!
Deddy Yevri Sitorus: Jokowi Dinilai Menyimpang dari Nilai Perjuangan Partai PDI-P
Lukisan Yos Suprapto Mirip Jokowi Dilarang, Rocky Gerung: Kebebasan Ekspresi Terancam
Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau, Strategi Hendri Saparini untuk Pemimpin Baru
Ancaman Prabowo, Bersihkan Polri dan TNI dari Beking Koruptor atau Keluar dari Republik!
Budi Arie Diperiksa, Rocky Gerung: Jokowi Tak Lagi Bisa Lindungi