nasional

Pengamat: Terlihat PDIP Punya Ketertarikan yang Lebih Terhadap Anies Baswedan

Jumat, 20 Desember 2024 | 21:45 WIB
Dedi Kurnia, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (Tangkap layar youtube Liputan 6)

bisnisbandung.com - Hubungan antara PDI Perjuangan (PDIP) dan Anies Baswedan kini menjadi topik hangat, terutama setelah kemenangan Pramono-Rano Karno di Pilgub Jakarta.

 Dedi Kurnia, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, menyebut bahwa PDIP terlihat memiliki ketertarikan terhadap Anies Baswedan.

Hal ini didukung oleh posisi Anies sebagai salah satu tokoh nasional dengan momentum politik yang kuat pasca-Pilpres 2024.

Menurut Dedi, peluang Anies Baswedan untuk terus menjadi tokoh penting di kancah nasional sangat terbuka, meskipun dia saat ini tidak memiliki panggung politik formal.

Baca Juga: Mengejutkan! Said Didu Sebut Pemerintahan Jokowi Dikelilingi Angin Anti-Pemerubahan

“Nah, momentum sekarang dengan relasi dengan PDI Perjuangan, saya kira memang mudah ditebak bahwa Anies Baswedan bisa saja masuk ke PDI Perjuangan,” ungkapnya dilansir dari youtube Liputan 6.

Bergabungnya Anies ke PDIP dapat menjadi strategi potensial, terutama dalam konteks membangun aliansi dan menjaga popularitasnya menjelang Pilpres 2029.

Namun, keputusan ini kemungkinan besar baru akan terwujud mendekati tahun politik, bukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ade Armando Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP Sebagai Blunder Besar

“Tapi kalau kemudian orientasinya bergabung, saya kira iya. Cuma masalahnya, besar kemungkinan bukan sekarang. Bisa jadi di 2028 atau mendekati pemilihan di 2029,” jelasnya.

“Dengan kondisi bahwa di PDI Perjuangan memang belum ada tokoh yang menonjol selain Pramono,” lanjutnya.

Dedi juga mencatat bahwa PDIP membutuhkan sosok yang dapat memberikan penyegaran pasca-ditinggalkannya Jokowi.

 Sementara Pramono Anung dinilai sebagai tokoh internal yang kuat dengan basis dukungan solid, Anies Baswedan menawarkan dimensi baru yang bisa menarik segmen pemilih yang sebelumnya mungkin tidak terjangkau oleh PDIP.

Baca Juga: Kebijakan PPN 12% Bisa Memperburuk Ekonomi, Ganjar: Saatnya Kita Berpikir Kembali

Halaman:

Tags

Terkini