bisnisbandung.com - Rudi S Kamri, pengamat sosial dan politik menyampaikan pandangannya mengenai pemecatan Jokowi beserta keluarganya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Ia mengungkapkan peristiwa ini merupakan sebuah noda sejarah yang tidak akan terhapus oleh waktu, baik bagi keluarga Jokowi maupun bagi Indonesia secara umum.
Beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan mengumumkan pemecatan 27 kadernya, termasuk Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus Korupsi CSR BI, Perry Warjiyo Akan Diperiksa KPK
Keputusan ini diambil oleh partai setelah menganggap mereka telah mengkhianati PDI Perjuangan.
Rudi S Kamri menilai bahwa meski PDI Perjuangan memilih untuk menyampaikan pemecatan dengan cara yang lebih elegan.
Sebenarnya ini adalah bentuk pengkhianatan yang dilakukan oleh Jokowi dan keluarganya, yang telah memanfaatkan partai tersebut untuk meraih kekuasaan dan posisi politik.
Rudi mengkritik sejumlah kebijakan yang menurutnya merugikan negara, salah satunya terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang dianggapnya sebagai proyek gagal.
Ia menyebut bahwa banyak klaim yang beredar tentang keberhasilan IKN, seperti kedatangan investor dari Jepang, Korea, dan Uni Emirat Arab, ternyata tidak terbukti.
Baca Juga: Gubernur BI Perry Warjiyo Buka Suara Usai Kantornya Digeledah KPK
Menurut Rudi, IKN hanya menjadi simbol dari kebohongan publik yang disebarkan oleh Jokowi.
Selain itu, Rudi menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai berlebihan dalam membangun infrastruktur, serta kebijakan sosial yang tidak terkendali.
Ia menilai bahwa proyek-proyek besar tersebut justru berkontribusi pada defisit anggaran negara yang mencapai Rp 407 triliun pada tahun 2024, yang dapat berisiko menyebabkan Indonesia bangkrut.