nasional

Megawati Pemimpin yang Karimastik, Sobary: PDIP Tidak Gegabah Memecat Jokowi

Minggu, 15 Desember 2024 | 19:30 WIB
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

bisnisbandung.com - Budayawan Mohamad Sobary memberikan pandangannya terkait pemecatan Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut langkah ini sebagai strategi politik yang penuh perhitungan.

Menurut Sobary, pemecatan tersebut mencerminkan sensitivitas politik yang tinggi dari PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri, yang dikenal sebagai pemimpin karismatik dan penuh kehati-hatian dalam mengambil keputusan besar.

Sobary menilai bahwa keputusan PDIP untuk tidak memecat Jokowi lebih awal merupakan bagian dari strategi politik yang matang.

Baca Juga: Drama Politik Partai Perorangan Jokowi Setelah Dipecat PDIP, Hersubeno Arief Ungkap Spekulasi yang Terjadi

“PDIP tidak mau gegabah. PDIP pelan-pelanlah memecatnya, menunggu momentum politik yang indah. Yang namanya political momentum ini keren dalam dunia politik, Bung,” paparnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

“Dan ini hanya diketahui oleh orang yang memiliki kepemimpinan yang mendasar, kepemimpinan yang karismatik, kepemimpinan yang teruji dalam sejarah. Dalam hal ini jelas, Mbak Mega,” sambungnya.

 Jika langkah tersebut dilakukan secara tergesa-gesa, Jokowi berpotensi menggunakan momentum itu untuk memposisikan dirinya sebagai pihak yang didzalimi atau dipojokkan, sehingga memperkuat citra politiknya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Ingin Bupati dan Gubernur Dipilih DPRD, Mahfud MD Beri Tanggapan Kritis

Dengan menunggu waktu yang tepat, PDIP mampu mengelola dampak politik secara lebih efektif tanpa menciptakan kegaduhan yang tidak perlu.

Selain itu, Sobary mengkritik keras gerakan politik yang muncul setelah pemecatan Jokowi.

Menurutnya, banyak pihak yang melancarkan fitnah terhadap Megawati dan PDIP, menuding bahwa pemecatan ini didasarkan pada kelemahan kepemimpinan Megawati.

 Sobary menyebut gerakan tersebut sebagai bentuk politik yang tidak bermutu dan penuh dengan narasi kosong.

 Ia bahkan menggambarkan para pendukung Jokowi sebagai "hamba sahaya" yang mengidolakan Jokowi secara berlebihan, tanpa dasar yang kuat.

Baca Juga: Presiden Prabowo Ingin Indonesia Berubah, Rocky Gerung: Pak Jokowi Dimanjakan Modal Oligarki

Halaman:

Tags

Terkini