nasional

Beban Presiden Prabowo Berlapis, Rocky Gerung: Ekonomi dan Legitimasi Gibran yang Terus Dipersoalkan

Selasa, 3 Desember 2024 | 20:45 WIB
Prabowo Subianto (Tangkap layar youtube Metro TV)

bisnisbandung.com - Rocky Gerung menyoroti kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh Presiden Prabowo Subianto, baik dari sisi ekonomi, legitimasi politik, maupun dinamika internasional.

Rocky Gerung menilai bahwa berlapisnya permasalahan pemerintahan Prabowo terletak pada besarnya struktur kabinet yang tidak diimbangi oleh kapasitas anggaran negara dan juga keberadaan Wapres Gibran Rakabuming.

“Jadi, kelihatannya beban Pak Prabowo akan berlapis. Ada beban ekonomi, lalu ada beban legitimasi dengan kedudukan Gibran yang masih terus dipersoalkan,” jelasnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Offcial.

Keterbatasan APBN memicu konflik internal dalam alokasi anggaran, menciptakan ketegangan antara kementerian teknis dan kementerian koordinator.

Baca Juga: 7 Menko Minta Tambahan Anggaran, Rocky Gerung: Ekonomi RI di Ambang Krisis

Menurutnya, persaingan ini tidak hanya mencerminkan lemahnya koordinasi, tetapi juga menunjukkan bagaimana kepentingan politik partai-partai pengusung kabinet mendominasi arah kebijakan.

Dari sisi ekonomi, Rocky menggambarkan kondisi makro yang mengkhawatirkan. Ia memperkirakan bahwa proyeksi pertumbuhan yang optimis sulit tercapai di tengah tekanan ekonomi global dan melemahnya daya beli masyarakat.

 Hal ini, katanya, menjadi tantangan besar dalam mewujudkan program prioritas seperti pengembangan SDM dan pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Rhenald Kasali: Jangan Diam Lakukan Terobosan!

Rocky Gerung juga menyoroti legitimasi politik pemerintahan Prabowo, terutama yang terkait dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Posisi Gibran masih menjadi bahan perdebatan publik yang dapat mengganggu stabilitas politik. Lebih jauh, pandangan sinis dari komunitas internasional terhadap kemampuan Prabowo dalam memimpin turut menjadi beban tambahan bagi pemerintah.

Ia mengingatkan bahwa tekanan dari opini internasional, seperti laporan media global yang mempertanyakan kapasitas Presiden Prabowo, dapat memengaruhi citra Indonesia di kancah global.

Baca Juga: Rizieq Shihab Desak Prabowo Seret Jokowi dan Fufu Fafa ke Pengadilan

 Situasi ini, katanya, menempatkan pemerintah pada posisi sulit dalam membangun kepercayaan domestik sekaligus memenuhi ekspektasi internasional.

Halaman:

Tags

Terkini