Bisnisbandung.com - Pengamat politik sekaligus ekonom Yanuar Rizky mengungkapkan pandangannya terkait manuver politik Prabowo Subianto yang dinilai mereduksi peran Erick Thohir.
Yanuar Rizky melihat ada strategi politik tertentu yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk menjaga dominasi dalam koalisi pendukungnya menjelang Pemilu 2024.
Menurut Yanuar Rizky langkah-langkah Prabowo terkesan sengaja membatasi ruang gerak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN.
Baca Juga: Kehadiran AgenBRILink di Transmigrasi Merauke, Gerakan Ekonomi Lokal dan Inklusi Keuangan
Dikutip dari youtube 2045 TV, Yanuar Rizky menjelaskan "Prabowo tidak ingin ada sosok lain yang bisa mencuri perhatian publik di lingkarannya. Erick Thohir punya potensi besar tapi potensi itu justru diredam."
Yanuar Rizky juga menyoroti bagaimana Erick Thohir sering kali diberi tugas-tugas yang lebih simbolis ketimbang strategis.
"Lihat saja bagaimana Erick Thohir lebih sering tampil untuk hal-hal seremonial atau yang berkaitan dengan olahraga. Sementara keputusan politik besar tetap berada di tangan Prabowo," tambahnya.
Dalam analisis Yanuar Rizky hubungan antara Prabowo dan Erick Thohir meski terlihat harmonis sejatinya diliputi ketegangan.
Yanuar Rizky mengungkapkan "Ini bukan soal kepercayaan penuh tetapi soal menjaga keseimbangan kekuatan dalam koalisi."
Baca Juga: Duta Sheila on 7 Ceritakan Makna Mendalam di Lagu Baru 'Memori Baik'
"Erick Thohir dianggap sebagai ancaman jika diberi terlalu banyak kebebasan," katanya.
Yanuar Rizky menilai Prabowo sengaja mengalihkan fokus Erick Thohir dari isu-isu politik menuju persoalan olahraga dan BUMN.
Yanuar Rizky menjelaskan "Dengan begitu Erick Thohir tidak punya cukup waktu atau energi untuk membangun panggung politiknya sendiri."
"Ini cara klasik untuk mengecilkan peran seorang tokoh potensial," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Persiapan Natal yang Wajib Dilakukan Agar Perayaan Lebih Berkesan