Bisnisbandung.com - Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy kembali melontarkan kritik tajam terkait pengelolaan pajak dan utang negara.
Dalam youtube Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy menantang Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membongkar manipulasi pajak dan utang yang menurutnya bersifat sistemik.
Ichsanuddin Noorsy bahkan menawarkan diri untuk berdiskusi langsung dengan Sri Mulyani.
Baca Juga: Viral! Momen Haru Karyawan Bank BRI Berinteraksi dengan Nasabah Penyandang Disabilitas
"Kalau enggak tahu datang ke rumah saya. Saya bisa kasih tahu," tegas Ichsanuddin Noorsy.
Ichsanuddin Noorsy menilai bahwa secara sistemik dan struktural Indonesia tidak seharusnya bergantung pada utang.
Ia menuding pemerintah tidak memiliki keberanian menghadapi perusahaan-perusahaan asing yang kerap melakukan kejahatan perpajakan seperti manipulasi under invoice dalam ekspor-impor.
"Kalau punya nyali hadapi perusahaan asing yang curang soal pajak. Kalau sungguh-sungguh kita tidak perlu utang," ujarnya.
Ia mengkritik kebijakan tax amnesty dan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang dinilai tidak efektif meningkatkan rasio pajak (tax ratio).
Menurutnya data menunjukkan banyak kelemahan termasuk rendahnya realisasi deklarasi harta dalam negeri (Rp498 triliun) dan luar negeri (Rp59,91 triliun).
Ia juga menyoroti kebocoran dalam sistem perpajakan yang menurutnya mencapai ratusan triliun rupiah.
Kebiasaan menurunkan target pajak untuk menunjukkan "prestasi" disebut sebagai salah satu penyebabnya.
Ichsanuddin Noorsy membandingkan obligasi Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Baca Juga: Healthy Tourism, Peluang Bisnis Yang Dapat Dikembangkan di Berbagai Lokasi Wisata Indonesia