Hal ini menunjukkan bahwa dalam politik, kepentingan selalu menjadi faktor utama dibandingkan ideologi atau loyalitas.
“Namun, tentu bukan faktor Ridwan Kamil yang membuat FPI mendukung pasangan Ridwan-Suswono, melainkan lebih karena kedekatan FPI dengan PKS. Selama ini, PKS dan FPI sering berseberangan dengan PDIP,” ujar Hersubeno Arief.
Dengan konfigurasi yang tidak terduga ini, Hersubeno Arief menyebut Pilkada Jakarta sebagai ajang yang bukan hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menjadi cerminan dari perseteruan di antara elite politik nasional yang lebih besar.***
Baca Juga: Korupsi Makin Parah, Novel Baswedan Kritik Keras Hasil Pansel KPK era Presiden Jokowi