Meski Pak Gunawan sudah mengklarifikasi bahwa ia tidak mempromosikan judi online, spekulasi tetap beredar, mengingat adanya hadiah dari penonton yang dinilai kontroversial.
Hal ini semakin menekankan pentingnya perhatian pemerintah dalam mengatur dan mengawasi aktivitas semacam ini agar tetap sesuai dengan norma sosial dan legal.
“Sampai akhirnya, untuk menanggulangi kemiskinan, mereka beralih profesi, dari penjahit keliling, petani, atau pedagang, menjadi pejoget sadbor,” jelas Hendri Satrio.
Baca Juga: Ade Armando: Penegakan Hukum Harus Adil di Kasus Tom Lembong
Kini, profesi sebagai “pejoget Sadbor” bahkan mulai menarik berbagai kalangan, termasuk petani yang bergabung menjadi “karyawan” Gunawan.
Sistemnya sederhana: mereka menyiapkan alat seperti tripod dan ponsel untuk siaran langsung, lalu berjoget saat menerima donasi dari penonton.
Dari satu orang, tren ini telah berkembang menjadi sumber penghasilan kolektif bagi warga setempat, menandai fenomena sosial yang menarik dan ironis di Indonesia.
Fenomena ‘Sadbor’ ini menjadi contoh nyata dari paradoks kemiskinan yang disinggung oleh Presiden Prabowo dalam pidatonya.***
Baca Juga: Mendekonstruksi Demokrasi, Pandangan Eep Saefulloh terhadap Kepemimpinan Jokowi