nasional

Prabowo Diharapkan Wujudkan Janji Reformasi, Rocky Gerung: Publik Pantau Gerak Kabinet Merah Putih

Senin, 28 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pembekalan para menteri Kabinet Merah Putih di Magelang yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto resmi berakhir.

Namun pertanyaan besar dari publik justru muncul terkait arah pemerintahan Prabowo ini terutama terkait pengaruh Wakil Presiden dalam dinamika politik.

Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti beberapa isu penting yang masih dinanti solusinya oleh masyarakat.

Baca Juga: Ikut Ambil Bagian Dalam Pengembangan Talenta Muda Olahraga, bank bjb Dukung Kejuaraan Nasional Baseball Softball Salman Al Farisi III

Menurut Rocky Gerung selama empat hari para menteri mengikuti pelatihan dan pembekalan di Magelang.

Tujuannya membangun kekompakan dan menyamakan visi di tengah latar belakang politik yang beragam.

Namun Rocky Gerung mempertanyakan efektivitas pendekatan ini terutama mengingat beragam kepentingan yang menaungi masing-masing menteri.

“Namanya juga kabinet gemuk, latar belakang menterinya beda-beda. Publik bertanya apakah waktu singkat ini bisa efektif menyamakan paradigma mereka?” ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.

Baca Juga: bank bjb Gelar bjb Perjalanan Religi 2024 Sebagai Apresiasi Istimewa bagi ASN Setia bank bjb

Salah satu yang jadi sorotan adalah posisi Wakil Presiden yang oleh Rocky disebut dengan istilah “Fufu-Fafa,” merujuk pada sorotan publik dan media internasional soal keberlanjutan dinasti politik.

Media internasional seperti The New York Times masih menyoroti fenomena ini melihatnya sebagai bagian dari praktik nepotisme yang perlu dibahas.

“Ini bukan cuma diomongin netizen kita tapi sampai media internasional ikut membahas. Wajar rakyat bertanya ke arah mana kita bawa demokrasi kita?” tambah Rocky Gerung.

Rocky Gerung menekankan bahwa yang ditunggu oleh publik bukan hanya soal pembekalan dan seremoni di Magelan, tapi janji nyata untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Isu lain yang mencuat adalah catatan kritis dari media seperti Tempo yang menyoroti masalah etika dan pelanggaran konstitusi di pemerintahan sebelumnya yang kini juga menjadi tanggung jawab Prabowo untuk menuntaskan.

Baca Juga: Melalui Program Pemberdayaan BRI, Petani Manggis di Bali Berhasil Perluas Jaringan Pemasaran

Halaman:

Tags

Terkini