Ia menekankan bahwa pendidikan seharusnya jujur dan murni dari unsur paksaan, terutama bagi anak-anak yang belum memahami makna hubungan mereka dengan pejabat negara.
Keterusterangan dan fokus pada esensi pendidikan dianggap lebih penting daripada pencitraan yang dapat mengganggu hakikat belajar bagi anak-anak.
“Kita harus memahami bahwa pencitraan seperti pengerahan massa dan pemasangan kamera di mana-mana, seperti yang dilakukan oleh presiden sebelumnya, tidak lagi diperlukan,” jelasnya.
“Presiden Prabowo sudah memberikan sinyal untuk bekerja demi rakyat dan berpikir untuk kepentingan rakyat,” tegas Rocky Gerung.***
Baca Juga: Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Rhenald Kasali: Apakah Gelar Ini Layak?